Senin, 09 Januari 2012

Robot Terbang UGM Raih Medali Emas Olimpiade Robot Internasional

Robot Terbang UGM Raih Medali Emas Olimpiade Robot Internasional
Robot terbang atau Quadcopter (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Tim Robot Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil meraih medali emas dalam ajang Olimpade Robot Internasional (ORI) ke-13 di Universitas Tarumanegara, yang digelar 15-17 Desember 2011 lalu.

Olimpade sendiri diikuti sekitar 100 tim dari 13 negara di dunia. Negara tersebut antara lain dari Kanada, Korea Selatan, Filipina, Singapura, Jepang, Cina, Indonesia, Malaysia, USA, New Zealand, dan tiga negara lain.

Tim Robot UGM yang bernama Tim Boyo Instrument (TBI) ini berhasil menang dalam kategori kreatif robot. Tim ini membuat dua robot dalam kontes tersebut, yaitu robot terbang/Quadcopter yang benama Sipitung dan robot mobil/Explorer Bot yang diberinama Paijo.

"Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami, karena ternyata UGM bisa mengalahkan tim lain dari negara-negara lain di dunia," ungkap Ketua Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika (JIKE) FMIPA UGM, Jazi Eko Istiyanto.

Menurut dosen pembimbing TBI, Ilona Usuman, Quadcopter merupakan robot terbang yang dapat membawa muatan berupa robot mobil. Dua robot ini bisa terbang ke titik-titik bencana dan memantau kondisi di atasnya. "Ide dasarnya adalah bagaimana kita bisa menciptakan robot yang bisa memantau apakah ada korban yang selamat di daerah bencana atau tidak," jelasnya.

Robot mobil bisa menyelusup ke puing-puing reruntuhan gedung untuk mendeteksi adanya korban bencana yang selamat. Dua robot ini didesain untuk mendeteksi korban bencana akibat gempa dan letusan gunung berapi. "Selama ini, upaya penyelamatan korban bencana di Indonesia terkendala cuaca sehingga pesawat terbang biasa tidak bisa menjangkau. Robot ini salah satu solusinya," kata Ilona.

Anggota TBI, Christina Antonia LP, mengatakan kelebihan robot UGM sehingga menang dalam kontes internasional tersebut, selain bisa terbang, robot ini juga diciptakan dari bahan daur ulang dengan harga murah. Robot itu juga telah memadukan dua sensor sekaligus yaitu sensor gyro dan sensor akselerometer.

Gyro merupakan sensor penyetabil dan refleksi percepatan sudut. Sedangkan sensor akselerometer untuk kontrol kemiringan yang digunakan untuk robot terbang. "Kita memanfaatkan bahan-bahan murah yang sudah tidak digunakan seperti alumunium jemuran dan teralis jendela untuk badan robot terbang. Selain itu batere yang menggerakkan juga batere jemuran. Hanya sensor elektrik saja yang menurutnya dibeli dari luar negeri," papar Christina.

TBI menghabiskan dana sekitar Rp 8,8 juta untuk membuat robot tersebut. Dan mereka juga tengah berusaha memperoleh hak paten atas karya ini.

http://www.republika.co.id/berita/trendtek/sains/12/01/05/lxbd9r-robot-terbang-ugm-raih-medali-emas-olimpiade-robot-internasional

Momen Kebangkitan Produk Lokal





ImageJAKARTA– Pemerintah harus mendorong pengembangan mobil Kiat Esemka. Keberadaan mobil karya siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Solo, Jawa Tengah, ini bisa menjadi momentum membangkitkan produk lokal.

Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Harry Warganegara mengatakan, saat ini tengah mengalir deras arus bawah yang menginginkan pengembangan produk nasional.

Kesempatan ini harus dijadikan momentum oleh pemerintah dan kalangan dunia usaha untuk mengembangkan produk nasional. “Kita sebenarnya dengan mudah memproduksi sendiri, sebab sumber daya manusia kita sudah bagus.Pesawat saja bisa kita buat, apalagi kalau cuma mobil. Selain mobil, harusnya handphone, komputer, sepeda motor, sampai peniti dan silet kita buat sendiri,”ujar Harry di Jakarta kemarin. Dia berpandangan,pengembangan produk nasional, termasuk automotif,membutuhkan dukungan pemerintah.Sebab, tanpa ada kemauan politik dari pemerintah,berbagai proyek pengembangan produk nasional akan sama nasibnya dengan produk-produk sebelumnya seperti mobil nasional Timor.

“Di Indonesia ini semua kita punya, pasar ada, SDM bagus, lahan ada, yang kurang cuma political will tuntas dari penguasa,”ujar Harry. Mobil Kiat Esemka yang diproduksi siswa SMK di Solo bekerja sama dengan Kiat Motor, Klaten, Jawa Tengah, belakangan menjadi perhatian publik setelah digunakan Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) sebagai kendaraan dinas. Pesanan dari berbagai kalangan terus mengalir. Kemarin, Kosgoro memborong 40 unit mobil Esemka. Sebelumnya, sejumlah pejabat,baik di pusat maupun daerah, berencana membeli Esemka.

Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Joko Sutrisno mengatakan, mobil Kiat Esemka telah dipesan hingga ratusan unit. Jumlah itu diyakini akan terus meningkat hingga ribuan unit.“Ada dua jenis mobil,yakni SUV dan pikap, tetapi yang sudah banyak dipesan jenis SUV,” katanya. Sekretaris Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) Tasdik Kinanto mengatakan, mobil SMK perlu diuji terlebih dulu dari segi keamanan dan efisiensi bahan bakarnya. Jika hasil pengujian membuktikan mobil itu layak dipakai, Kemenpan dan RB akan mengusulkan penggunaan mobil Esemka sebagai mobil dinas.

“ Jangan sampai setelah ditetapkan sebagai mobil dinas, tapi tidak aman dan malah mahal harga karena komponennya, bukannya boros namanya. Makanya semua harus lewat pengujian dulu,”kata Tasdik. Wakil Menpan dan RB Eko Prasojo menambahkan, penggunaan mobil SMK sebagai mobil dinas memang perlu karena dapat menciptakan pola hidup sederhana di kalangan pejabat. Langkah tersebut sejalan dengan program percepatan reformasi birokrasi yang salah satunya adalah efisiensi penggunaan fasilitas, sarana, dan prasarana kerja pegawai negeri.

“Penggunaan mobil buatan anak SMK ini patut didukung. Sebab, komponen terbesarnya berasal dari dalam negeri sehingga lebih efisien dari sisi anggaran,” terangnya. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menuturkan, pemerintah akan mendukung pengembangan mobil Esemka dengan penambahan anggaran. Anggaran ini tidak hanya didukung oleh Kemendikbud dan kementerian lain, melainkan juga kucuran dana tambahan dari pemerintah daerah. Selain itu perakitannya juga akan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga perusahaan swasta.

Nuh mengatakan, mobil Esemka memang bisa dijadikan sumber inspirasi untuk pengembangan mobil nasional. Kalau semua persyaratan teknis sudah beres,mobil Esemka akan masuk ke ranah komersial. Proses ini tidak mudah lantaran karena banyaknya pemain lama di bidang automotif. “Namun jika disinergikan dengan BUMN, kita akan berani mengembangkan produk lokal kita,”ungkapnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Syarif Hidayat mengatakan,mobil nasional punya potensiuntuk dikembangkan di dalam negeri. Namun, hal itu membutuhkan proses dan waktu cukup lama. Apalagi jika ingin bersaing dengan sejumlah prinsipal besar yang sudah lebih dulu memiliki pasar di dalam negeri.

“Sangat memungkinkan untuk diproduksi dan dikembangkan di dalam negeri.Tapi untuk tahun ini berat.Itu butuh persiapan panjang,”katanya. Salah satu persiapannya adalah menyediakan komponen mobil yang mencakup ribuan item. Produsen mobil harus menata dengan baik sumber komponen itu. Dengan demikian, tidak mungkin dalam waktu satu tahun bisa memproduksi mobil dengan jumlah banyak. Idealnya, produksi mobil dalam proses perakitan sebanyak 30.000–50.000 unit per tahun, sedangkan untuk full manufacturing di atas 50.000 unit per tahun.

Mobil nasional juga membutuhkan investor yang serius. Sebab, proses produksi mobil nasional dalam jumlah banyak membutuhkan modal sangat besar.“Mulai dari sumber komponen hingga pola produksi harus betul-betul dipelajari. Setelah bisa dipelajari dengan baik, kita baru bisa mengatakan apakah mobil itu kompetitif atau tidak,”ujarnya. Ketua II Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang juga Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Johannes Nangoi mengatakan, produksi dan pengembangan mobil nasional membutuhkan investasi sangat besar sehingga perlu pemodal yang serius.

Dia berpendapat, mobil nasional harus bisa melewati proses produksi dari awal hingga akhir di Indonesia dengan menggunakan komponen buatan dalam negeri. Jadi, tidak sekadar dirakit di dalam negeri lalu bisa dikatakan sebagai mobil nasional.
 
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/458749/38/

Misteri 'Manuskrip Nabi' Berhasil Dipecahkan


Manuskrip ini telah membingungkan sejarawan, kriptografer, dan bibliophiles berabad-abad.


Manuskrip Voynich, paling misterius di dunia (DiscoveryNews)

VIVAnews - Ditulis dalam huruf asing dengan sedikit sketsa sebagai ilustrasi, membuat rahasia Manuskrip Voynich terjaga selama ratusan tahun. Manuskrip ini telah membingungkan sejarawan, kriptografer, dan bibliophiles selama berabad-abad.

Namun sekarang, akhirnya misteri itu telah berakhir. Menurut seorang pengusaha asal Finlandia, Viekko Latvala, dirinya telah berhasil menerjemahkan manuskrip yang diklaim dari 'Nabi Tuhan' itu. Latvala mengklaim telah memecahkan kode dan rahasia manuskrip yang diklaim paling misterius di dunia tersebut.

Rekan kerja Latvala, Ari Ketola, sebagaimana dikutip laman foxnews.com, menggambarkan betapa sulitnya penerjemahan karakter misterius itu. "Buku ini adalah karya hidup dan publikasi ilmiah tentang obat yang akan masih berguna hari ini," kata Ketola.

"Penulisnya adalah seorang ilmuwan tanaman, astrologi, farmasi, dan astronomi. Buku ini berisi ramalan beberapa dekade dan ratusan tahun ke depan dari waktu buku ini dibuat."

Dengan kata lain, Manuskrip Voynich --yang saat ini dimiliki Perpustakaan Manuskrip dan Buku Langka Beincke Universitas Yale di New Haven-- adalah sebuah buku herbalogi, dimana sang penulis melacak tanaman-tanaman dan menggunakannya untuk tujuan obat-obatan.

Latvala memberikan terjemahan dari tanaman 16152 yang saat ini bisa ditemukan di Ethiopia:

"Nama bunga ini adalah Heart of Fire. Bunga ini bisa membuat kulit indah bila dibuat sebagai salep. Minyak ditekan dari tunas. Salep ini digunakan untuk kulit keriput. Apakah cocok untuk ginjal dan kepala, sebagai bunga antibiotik untuk mencegah radang. Tinggi tanaman 10 sentimeter. Tanaman ini tumbuh pada daerah kering dan panas. Tanaman ini berwarna hijau terang."
Manuskrip Voynich

Lantas, bagaimana Latvala bisa menerjemahkan manuskrip yang paling misterius di muka bumi tersebut?

"Mr. Latvala mengatakan tak ada satu pun 'manusia normal' yang bisa memecahkan kode itu, sebab tidak ada kode atau metode yang bisa digunakan untuk membaca teks ini. Ini bahasa nabi," kata Ketola.

"Tipe orang yang bisa membaca teks seperti ini sangat jarang ditemukan di muka bumi. Belum tentu mereka muncul ke muka bumi dalam satu milinium... dan Mr. Veikko Latvala telah diberi kelebihan selama 20 tahun terakhir."

Namun, sejumlah kriptografer menolak mengomentari klaim yang dikeluarkan Latvala ini. baik memberikan validasi atau menolak klaim itu. Yang jelas, Ketola menolak untuk menunjukkan metode dalam memecahkan rahasia manusrip ini.

"Bahasa buku ini cukup rumit," kata Ketola. "Suku kata vokal merupakan campuran dari Spanyol dan Italia, juga dicampur dengan bahasa penulis manuskrip. Bahasa penulis manuskrip sendiri adalah bahasa Babilon langka yang diucapkan di daerah Asia kecil."

Ketola menduga, penulis naskah Voynich tidak tahu bagaimana menulis dalam bahasa lain. Jadi dia harus menciptakan alfabet sendiri dan kosa kata. "Orang ini tidak bisa menulis bahasa apapun sehingga ia harus menemukan tulisan yang bisa dia baca atau diucapkannya sendiri," katanya.

Ketola mengatakan penulis juga mengutip tulisan dari beberapa tulisan dari sejumlah pengarang untuk manuskrip ini.

Selain manuskrip Voynich, buku paling misterius lain berhasil dipecahkan oleh Kevin Knight pada bulan lalu. Dia adalah seorang ilmuwan komputer di University of Southern California Viterbi School of Engineering.

Sandi Copiale - kriptogram misterius yang terikat dalam emas dan kertas brokat berwarna hijau - adalah dokumen kode 250-tahun. Dengan mendekripsikannya, Knight dan rekan-rekannya menemukan cara kerja sebuah masyarakat rahasia yang hidup pada abad ke-18.

Namun, Knight menolak mengomentari penemuan Ketola itu.

http://teknologi.vivanews.com/news/read/269422-misteri--manuskrip-nabi--berhasil-dipecahkan

Ditemukan, 'Segel Kesucian' Yahudi

Segel yang diperkirakan berusia 2.000 tahun itu ditemukan di Tembok Barat Jerusalem.


Segel Suci Yahudi (reuters)

VIVAnews - Arkeolog Israel mengklaim telah menemukan segel yang terbuat dari tanah liat. Segel yang diperkirakan berusia 2.000 tahun itu ditemukan di Tembok Barat Jerusalem.

Temuan ini mengonfirmasikan laporan tertulis selama ini tentang praktik ritual di Bait Suci sebagaimana tertulis dalam literatur kunp Yahudi.

Pada benda yang bentuknya menyerupai kancing itu tertera tulisan 'Kesucian untuk Tuhan', yang menandakan benda ini pernah digunakan untuk menjamin kesucian  makanan dan binatang yang akan digunakan untuk upacara persembahan.

"Tulisan yang tertera itu menunjukkan benda ini biasa digunakan untuk menandai benda yang dibawa ke kuil, dan ini sangat penting untuk ritual suci mereka," kata Otoritas Kepurbakalaan Israel sebagaimana dikutip Reuters.

Tembok Barat merupakan bagian dari kompleks pemujaan yang dihormati kaum Yahudi seperti Bait Suci. Dalam Islam, tempat ini diibaratkan sebagai Al Haram Al Syarif di mana Masjid al-Aqsa dan Dome of the Rock berdiri.

Otoritas Israel mengatakan mereka yakin penemuan ini merupakan yang pertama kali. Penemuan ini dinilai bisa memberikan bukti arkeologi langsung atas kegiatan ritual di kuil Yahudi sebagaimana dijelaskan dalam teks-teks kuno.

http://teknologi.vivanews.com/news/read/275429-ditemukan---segel-kesucian--yahudi

Pameran Wajah Nenek Moyang Manusia di Jerman


Ilmuwan merekonstruksi bentuk wajah manusia purba, bahkan yang hidup 7 juta tahun silam.


Sahelanthropus tchadensis yang hidup 7 juta tahun lalu (Daily Mail)

VIVAnews - Sebuah pameran di Dresden, Jerman, memamerkan gambaran wajah para nenek moyang manusia. Menggunakan teknik forensik, para ilmuwan merekonstruksi bentuk wajah manusia purba, bahkan yang hidup 7 juta tahun lalu.
Hasilnya ada 27 model kepala nenek moyang yang diciptakan dengan menggunakan sisa fosil. Termasuk di antaranya, rupa nenek kita, hominid dari Afrika, Sahelanthropus tchadensis.
Sahelanthropus tchadensis yang hidup 7 juta tahun lalu
Salhelanthropus tchadensis hidup pada masa di mana manusia dan simpanse--sepupu terdekat dalam proses evolusi kita, terpisah secara genetis.

Untuk mereka wajah nenek moyang, para ahli antropologi forensik menggunakan komputer serupa dengan polisi untuk merekonstruksi bentuk dari sisa-sisa tubuh manusia. Dengan modal fosil tengkorak para nenek moyang yang nyaris utuh, mereka bisa merekonstruksi seperti apa wajah mereka.

"Menggunakan metode antropologi forensik, berbagai varian hominid diciptakan kembali, bukan sebagai dalam konteks karakteristik, tapi sebagai individu," demikian penjelasan yang diutarakan pihak museum, seperti dimuat Daily Mail. "Masing-masing dari mereka menceritakan kisah: di mana mereka tinggal, apa yang mereka makan, kemungkinan penyebab kematian mereka dan banyak lagi."

Selain wajah para pendahulu manusia, juga dipamerkan tombak tua, yang berasal dari masa 400 ribu tahun yang lalu.
Soal lokasi penggalian tertua yang disebut di Afrika, pihak museum menjelaskan, "Meski ada sedikit keraguan bahwa Afrika adalah asal usul umat manusia, namun sejauh ini ia adalah lokasi galian paling kuno nenek moyang yang telah kita temukan."
"Pameran ini memperkenalkan Anda ke situs penggalian di Afrika di mana para ilmuwan sedang melakukan penelitian soal  asal-usul umat manusia."

Selain menampilkan Sahelanthropus tchadensis, pameran juga memajang wajah model Homo rudolfensis, yang ditemukan di Kenya, yang diperkirakan hidup pada 2 juta tahun lalu. Juga Australopithecus africanus, hominid ini diperkirakan salah satu leluhur manusia dengan otak yang besar, hidup 2 juta tahun lalu.

Tak ketinggalan, Homo erectus, yang hidup 1 juta tahun lalu. Teori mengatakan ini merupakan spesies asli di Afrika yang bermigrasi ke  India, Cina dan Jawa. Sedangkan teori lain mengatakan ia berpindah dari Asia ke Afrika.
Homo Erectus

Selain itu, juga ditunjukkan Homo neanderthalensis yang hidup 60.000 tahun lalu. Kemungkinan ini adalah kerabat terdekat manusia. Populasi mereka berkembang di Eropa dan Asia.

http://teknologi.vivanews.com/news/read/278099-pameran-wajah-nenek-moyang-manusia-di-jerman

Rabu, 21 Desember 2011

Para Penghuni Awal Sumatera


PUSLIT ARKENAS/HANDOUT Fosil manusia berumur sekitar 3.000 tahun dengan panjang kerangka yang masih utuh sekitar 2 meter ini ditemukan di Gua Harimau Desa Padangbindu Kecamatan Semidangaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.

SUMATERA SELATAN, KOMPAS.com — Tiga di antara 18 individu manusia prasejarah hasil ekskavasi tim Puslitbang Arkenas di Gua Harimau itu sepertinya dikubur pada saat bersamaan dalam satu liang. Persis di bawah rangka utama, dua rangka individu lain terlihat saling bersentuhan dalam posisi bagai menyangga "sang majikan" yang dikubur di atas keduanya.
Posisi penguburan yang unik sekaligus menimbulkan tanda tanya. Mungkinkah dalam sistem penguburan pada masa itu, antara 3.500 dan 2.000 tahun lalu, manusia prasejarah di Nusantara telah mengenal strata sosial di mana apabila ada tokoh atau orang-orang tertentu meninggal, maka perlu ada tumbal yang harus ikut dikubur? Mungkinkah sudah ada kepercayaan kehidupan setelah mati di alam lain sehingga "sang majikan" tetap perlu dilayani pascakematiannya?
"Segala kemungkinan selalu ada, tetapi yang pasti seluruh rangka manusia dari Gua Harimau merupakan ras Mongoloid," kata Harry Widianto, ahli paleoantropologi yang juga adalah Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran.
Harry begitu yakin temuan "kuburan" massal di Gua Harimau adalah sisa-sisa rangka manusia prasejarah dari ras Mongoloid. Keyakinan itu berangkat dari ciri-ciri morfologis rangka temuan, terutama dari bentuk tengkorak yang meninggi dan membundar (brachycephal), tulang tengkorak bagian belakang (occiptal) yang datar, morfologi gigi seri, bentuk orbit mata, kedalaman tulang hidung (nasal), serta dari postur tulang dan tubuh mereka yang khas Mongoloid.
"Ciri-ciri morfologisnya memang menunjukkan identitas mereka sebagai bagian dari ras Mongoloid," kata Harry.
Siklus kehidupan Individu-individu itu umumnya dikubur dengan orientasi timur (kepala) dan barat (kaki). Lewat penguburan semacam ini, patut diduga bahwa mereka sudah mengenal semacam filosofi tentang siklus kehidupan. Arah timur sebagai lokasi kepala adalah arah matahari terbit, sedangkan barat sebagai arah kaki adalah arah matahari tenggelam. Dalam konteks ini, penguburan dengan orientasi semacam itu mengacu pada asal mula (timur) dan akhir (barat) dari kehidupan.
Filosofi itu juga tecermin dari adanya penguburan terlipat, yang menggambarkan posisi bayi di dalam perut sebelum ia dilahirkan. Dengan mengubur secara terlipat diharapkan pada saat kematian yang bersangkutan telah dibebaskan dari segala belenggu duniawi dan dikembalikan pada kehidupan awal pada saat dia mati.
"Dengan demikian, posisi penguburan terlipat tersebut mengisyaratkan individu tersebut kembali suci pada saat dia meninggal," tutur Harry Widianto.
Melalui temuan ini, teori baru tentang alur migrasi manusia prasejarah pendukung budaya Austronesia ke Nusantara perlu dibangun kembali. Paling tidak, teori lama bahwa "pendudukan" Sumatera oleh ras Mongoloid dari daratan Asia melalui Taiwan-Filipina-Sulawesi—kemudian dalam perjalanan migrasi mereka selanjutnya ke Madagaskar melalui Kalimantan, Sumatera, dan Jawa (dikenal sebagai teori "Out of Taiwan")—bukanlah satu-satunya kebenaran.
Sebab, temuan-temuan rangka manusia berikut artefak tinggalan budaya mereka di kawasan perbukitan karst Padang Bindu, Sumatera Selatan—juga temuan semasa di Ulu Tijanko, Jambi—menunjukkan usia yang sama tuanya (sekitar 3.500 tahun) dengan budaya Austronesia di Sulawesi, misalnya. Tafsir baru yang dapat dimajukan adalah bahwa sejak awal persebaran ras Mongoloid tidak hanya terjadi di bagian tengah Nusantara (jalur Taiwan-Filipina-Sulawesi), tetapi juga di bagian barat melalui daratan Asia Tenggara ke Sumatera-Jawa.
"Sisa-sisa rangka manusia di Gua Harimau, juga di Pondok Selabe dan Gua Putri yang masih dalam satu kawasan, adalah bukti dari pergerakan ’jalur baru’ tersebut," kata Harry.
Patut diduga mereka inilah para penghuni awal Sumatera. Dalam tahap evolusi lebih lanjut, beribu-ribu tahun kemudian—setelah menanggalkan status sebagai "manusia gua" dengan hidup dan menetap di lembah dan dataran yang lebih luas—mereka pun membangun kebudayaan baru di daratan yang kini disebut sebagai Pulau Sumatera. Dan, Gua Harimau adalah salah satu lokasi kuburan para leluhur orang-orang Sumatera itu.... (KEN)

http://sains.kompas.com/read/2010/11/01/09333036/Para.Penghuni.Awal.Sumatera

Peta Terakhir Jelang Letusan Dahsyat Krakatau


|
SIMKIN DAN FISKE (1983) Peta Krakatau yang dibuat HJG Ferzenaar pada 11 Agustus 1883. Peta ini merupakan yang terakhir yang dibuat sebelum pulau gunung api ini hancur karena meletus pada 27 Agustus 1883.

KOMPAS.com - Setelah 200 tahun tertidur, pada 19 Mei 1883, Batavia (Jakarta) dikejutkan dengan dentuman keras, melebihi bunyi meriam terkeras. Kaca-kaca jendela bergetar hebat bahkan jam dinding berhenti berdetak karena sapuan gelombang kejut. Abu dan batu apung berjatuhan di Selat Sunda, menggiring orang untuk melongok ke puncak Perbuatan, salah satu puncak di pulau gunung api Krakatau, yang tiba-tiba meletus.
Namun, setelah kegaduhan itu, Krakatau kembali tenang. Pulau dengan tiga kawah itu tidur tenang, dikitari laut biru yang dalam. Setelah hari keempat berlalu dengan damai, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Frederik s'Jacob menyimpulkan saat yang bagus untuk melihat Krakatau dari dekat, melihat apa yang terjadi, dan yang lebih penting lagi: untuk menyimpulkan apakah kejadian serupa bisa terulang kembali. Dia mengutus insinyur pertambangan, AL Schuurman, pergi ke sana.
Berbeda dengan kekhawatiran s'Jacob, perusahaan pelayaran The Netherlands Indies Steamship Company melihat Krakatau sebagai potensi besar untuk mendatangkan turis sehingga dengan sigap menyodorkan kapal wisata, Gouverneur-Generaal Loudon. "Pada Sabtu, 26 Mei, perwakilan perusahaan menempelkan pengumuman di klub Harmonie dan Concordia, mengiklankan 'wisata menyenangkan' dan mengumumkan harga yang kompetitif sebesar hanya 25 guilder," tulis Winchester.
Pada Minggu sore, kapal uap berbobot mati 1.239 ton itu terisi penuh dengan 86 penumpang dan Schuurman berada di antara mereka sebagai wakil dari pemerintah. Setelah berlayar semalaman, kapten Loudon, TH Lindeman, membuang sauh jauh dari pulau itu. Dia meminjamkan perahu kepada Schuurman. Ditemani beberapa orang yang berani dan penuh rasa ingin tahu, Schuurman mendekati pulau dengan susah payah.
"Dengan mengikuti jejak orang yang paling berani atau mungkin yang paling tolol, kami mendaki lebih jauh tanpa halangan apa pun selain abu yang ambles di bawah kaki kami. Jalannya berada di atas bukit dari mana kami bisa melihat beberapa pokok pohon yang patah mencuat dari lapisan abu, beberapa tonggak menunjukkan bahwa cabang-cabangnya direnggut dengan paksa," tulis Schuurman.
Kelompok kecil ini terus merangsek naik dengan nekad hingga mendekati dasar kawah, yang menurut Schuurman tertutup oleh "kerak buram berkilat-kilat," yang kadang-kadang membara merah dan mengeluarkan ”gulungan asap dalam gelembung-gelembung raksasa yang banyak tetapi rapat”. Schuurman akhirnya kembali ke Loudon setelah Lindeman berkali-kali membunyikan klakson.
Dua bulan kemudian Krakatau berangsur dilupakan. Hingga pada 11 Agustus, kapten angkatan darat Belanda, HJG Ferzenaar, diperintahkan menyurvei Krakatau untuk kepentingan topografi militer. Dia melewatkan dua hari di sana dan mencatat ada 14 lubang semburan di atas pulau itu. Ia membuat peta pulau itu secara detial, termasuk titik-titik berwarna merah yang menjadi pusat semburan.
Dia memberi catatan bahwa survei yang lebih rinci "harus menunggu sampai nanti, sebab pengukuran di sana masih sangat berbahaya; setidaknya, saya tidak akan suka menerima tanggung jawab mengirimkan seorang surveyor."
Namun, Krakatau tidak pernah bisa dipetakan lagi. Pada 27 Agustus 1883, pulau ini meledak dan hancur berkeping-keping. Peta Pulau Krakatau yang dibuat Ferzenaar adalah yang terakhir yang pernah dibuat.
Ledakan berkekuatan 21.574 kali bom atom (De Neve, 1984) itu tak hanya menghancurkan tubuh Pulau Krakatau. Kehancuran juga melanda pesisir Banten dan Lampung. Gelombang awan panas dan tsunami melanda, menghancurkan desa-desa di pesisir Banten dan Lampung, serta menewaskan lebih dari 36.000 jiwa.
Kengerian itu digambarkan oleh Muhammad Saleh dalam Syair Lampung Karam, satu-satunya laporan pandangan mata yang dibuat pribumi tentang letusan Krakatau. Muhammad Saleh lewat bait syairnya menggambarkan di atas langit terlihat seperti bunga api beterbangan seperti bahala yang diturunkan Tuhan dan membuat hati takut bukan kepalang. Kegelapan menyelimuti, guncangan gempa tiada henti, dan datang gelombang menghanyutkan. "Besar gelombang tidak terperi, lalulah masuk ke dalam negeri, berlarian orang ke sana kemari...," tulis Muhammad Saleh.
Petaka Krakatau itu menambah derita rakyat yang beratus tahun disengsarakan ekonomi kolonial dan priyayi pribumi yang mengisap. "Tak disangsikan lagi bahwa wabah penyakit ternak dan wabah demam, serta kelaparan yang diakibatkannya, dan letusan Gunung Krakatau yang menyusul, telah menjadi pukulan hebat bagi penduduk," tulis Sartono Kartodirdjo, dalam buku Pemberontakan Petani di Banten 1888.
Menurut sejarawan terkemuka ini, "... letusan Gunung Krakatau menyebabkan luas tanah yang tidak dapat digarap menjadi lebih besar lagi, terutama di bagian barat afdeling Caringin dan Anyer." Kondisi kesengsaraan yang kemudian bertemu dengan gerakan sosial-keagamaan ini menjadi pemantik kesadaran rakyat untuk melawan Belanda, yang dianggap sebagai pendosa dan biang dari segala kesengsaraan itu.
Dua bulan setelah letusan Krakatau, kerusuhan pecah di Serang. Seorang serdadu Belanda ditikam, pelakunya kabur di tengah keramaian. Kejadian berulang sebulan kemudian. Serentetan perlawanan terhadap Belanda terus dilakukan hingga pada Juli 1888 muncullah pemberontakan petani Banten.

 http://sains.kompas.com/read/2011/12/04/09233415/Peta.Terakhir.Jelang.Letusan.Dahsyat.Krakatau